Seandainya aku seorang guru, aku menangis.
Katanya aku
bebas merancang kurikulum sekolah, tetapi
rancangan kurikulumku tak berlaku
Katanya aku bebas menguji, tetapi aku tidak pernah membuat soal
Kapan aku seperti arsitek yang
bangga rancangan dan bangunannya ?
Katanya aku
bebas mengembangkan materi, tetapi
waktuku di kelas tidak cukup
Katanya materiku satu semester, tetapi hanya 2/3 semester
Kapan aku seperti pilot, yang
bangga penguasaan teknologi dan
kemampuan jam terbangnya ?
Katanya aku
bebas memilih metode, tetapi metodeku
ternyata hanya satu
Katanya aku bebas memilih alat
pembelajaran, tetapi alatnya tidak ada
Kapan aku seperti dokter bedah
yang bangga dengan terapan teknologi dan kesehatan pasiennya ?
Katanya aku
melatih bernalar, tetapi untuk latihan hafalanl
Katanya aku dilatih professional,
tetapi aku cuma mengerti bahwa aku tidak
professional
Kapan aku seperti militer, yang bangga strategi dan kemampuan bela Negara nya ?
Katanya aku sudah
professional, tetapi jam mengajarku
kurang
Katanya muridku merasa senang
denganku, tetapi aku tidak menerima profesionalku
Kapan aku seperti dokter, yang
bangga diagnosa dan kesembuhan pasiennya ?
Katanya muridku
dites kecakapan berfikir , tetapi hasilnya mengecewakanku
Katanya aku guru pembelajaran
yang memerdekakan, tetapi bebanku
membuat lena berfikir itu
Kapan aku seperti kyoshi Jepang, yang bangga kemajuan negara berkat
bunga sakuranya ?
Tolong ……., Tolonglah
aku, entah bagaimana caranya !
Setidaknya, tolong aku dinyanyikan lagu, Mashiro Ki Fujino untuk menghibur hatiku
Beji, 17/2-2013
Susilo Pradoko
Pengkaji Seni, Dosen UNY
Terima kasih pak, puisinya....
BalasHapussangat mewakili kita sebagai guru Seni Musik....
lembut dan sangat dalam...
saya boleh shared di facebook atau tidak pak ???
oh ya pak, maaf belum mengenalkan diri. saya Budi Sutrisno peserta PLPG di sargede hotel tgl 2-11 Oktober 2013.
BalasHapusBoleh silahkan Mas Budi. Semoga cepat lulus ya, nilai baik; kesejahteraan lancar sesuai haknya. Salam untuk teman-teman Mas.
BalasHapus